Profil Desa Darmayasa
Ketahui informasi secara rinci Desa Darmayasa mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Darmayasa, Kecamatan Pejawaran, Banjarnegara: pusat agrikultur dataran tinggi yang subur dengan komoditas unggulan sayuran. Profil desa menyoroti potensi ekonomi pertanian, pemerintahan desa yang progresif, dan pembangunan infrastruktur konektivitas.
-
Sentra Agrikultur Strategis
Desa Darmayasa merupakan penghasil utama komoditas hortikultura, khususnya sayuran dan cabai, yang menjadi penopang utama perekonomian lokal dan menyuplai daerah sekitar.
-
Pemerintahan Progresif
Pemerintah Desa Darmayasa secara aktif mengimplementasikan tata kelola yang baik melalui program Desa Antikorupsi dan pemanfaatan teknologi informasi untuk pelayanan publik.
-
Konektivitas yang Terus Berkembang
Pembangunan infrastruktur kunci, seperti Jembatan Kali Bojong, secara signifikan telah membuka aksesibilitas, memperlancar distribusi hasil bumi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi desa.

Terletak di kawasan dataran tinggi yang sejuk di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Desa Darmayasa secara konsisten mengukuhkan identitasnya sebagai salah satu pilar utama sektor pertanian di Kecamatan Pejawaran. Dengan tanah subur yang membentang luas, desa ini tidak hanya menjadi lumbung sayur-mayur bagi daerah sekitarnya tetapi juga menunjukkan geliat pembangunan melalui tata kelola pemerintahan yang transparan dan peningkatan infrastruktur strategis. Kehidupan masyarakatnya yang mayoritas bertumpu pada perkebunan hortikultura menjadi denyut nadi perekonomian yang terus beradaptasi dengan tantangan zaman.
Desa Darmayasa, yang dipimpin oleh Kepala Desa Tumar, menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan visi pembangunan "GERBANG DESAKU" (Gerakan Membangun Desaku). Visi ini berfokus pada tata kelola desa yang baik dan bersih untuk menciptakan Darmayasa yang hebat, bermartabat dan maju. Inisiatif ini bukan sekadar slogan, melainkan diwujudkan melalui berbagai program nyata, termasuk penetapan sebagai salah satu percontohan Desa Antikorupsi di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2025. Langkah ini menegaskan upaya desa dalam membangun sistem pemerintahan yang akuntabel dan melayani masyarakat secara prima.
Lokasi Geografis dan Wilayah Administrasi
Secara geografis, Desa Darmayasa berlokasi di Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Desa ini terletak pada ketinggian yang ideal untuk pengembangan tanaman hortikultura, yang menjadikannya kawasan agraris yang produktif. Jaraknya dari pusat pemerintahan kecamatan tercatat sekitar 4 hingga 5 kilometer, sementara untuk mencapai pusat ibu kota Kabupaten Banjarnegara, warga perlu menempuh jarak sekitar 38-39 kilometer.
Berdasarkan data yang dihimpun dari publikasi jurnal Universitas Ma`arif Nahdlatul Ulama Kebumen pada Juni 2023, wilayah administrasi Desa Darmayasa memiliki batas-batas yang jelas dengan desa-desa tetangganya. Di sebelah utara, desa ini berbatasan langsung dengan Desa Pejawaran yang juga merupakan ibu kota kecamatan. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Karekan, Kecamatan Pagentan. Di sisi timur, Darmayasa bersinggungan dengan wilayah Desa Majasari, yang juga termasuk dalam Kecamatan Pagentan, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Tlahab, Kecamatan Pejawaran.
Meskipun data spesifik mengenai luas wilayah Desa Darmayasa dalam hektar atau kilometer persegi belum tersedia secara luas dalam basis data publik, desa ini merupakan bagian dari Kecamatan Pejawaran yang memiliki total luas wilayah 52,25 km². Secara administratif, pemerintahan desa berpusat di Dusun Keyudan, RT 03 RW 01, yang menjadi lokasi kantor desa dan pusat pelayanan masyarakat.
Demografi dan Struktur Sosial
Berdasarkan data terakhir yang dirilis pada Juni 2023, jumlah penduduk Desa Darmayasa tercatat sebanyak 4.679 jiwa. Populasi ini tersebar di lima dusun atau wilayah permukiman kecil yang membentuk struktur komunitas desa. Komposisi penduduk ini menunjukkan dinamika sosial yang erat, di mana sebagian besar warganya memiliki latar belakang dan profesi yang homogen, yaitu sebagai petani.
Struktur sosial masyarakat Desa Darmayasa sangat dipengaruhi oleh aktivitas agraris. Sebagian besar penduduknya, baik laki-laki maupun perempuan, menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Mereka mengelola lahan pribadi maupun bekerja sebagai buruh tani. Fenomena buruh tani wanita merupakan hal yang umum dijumpai, di mana mereka tidak hanya berperan dalam pengelolaan rumah tangga tetapi juga aktif berkontribusi pada pendapatan keluarga dengan bekerja di ladang-ladang sayur. Sebagian dari para buruh tani ini bahkan bekerja di kawasan agrowisata dataran tinggi Dieng yang lokasinya tidak terlalu jauh dari desa.
Kegiatan sosial kemasyarakatan juga berjalan aktif, salah satunya melalui kelompok-kelompok tani yang rutin mengadakan pertemuan. Forum ini menjadi wadah bagi para petani untuk bertukar informasi, membahas teknik budidaya, mengatasi masalah hama, serta menyerap informasi program dari pemerintah. Kehidupan beragama yang rukun dan tradisi gotong royong juga masih kental terasa dalam keseharian warga, menjadi modal sosial yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan.
Pemerintahan Desa dan Tata Kelola
Pemerintahan Desa Darmayasa menunjukkan arah pengembangan yang progresif dengan fokus pada transparansi dan akuntabilitas. Di bawah kepemimpinan Kepala Desa Tumar, beserta jajaran perangkat desa termasuk Sekretaris Desa Purwati, pemerintah desa menjalankan roda administrasi dan pembangunan dengan visi yang jelas. Misi utama yang dicanangkan ialah meningkatkan pelayanan prima untuk masyarakat serta mewujudkan tata kelola yang baik dan bersih.
Salah satu bukti nyata dari komitmen ini ialah partisipasi aktif desa dalam program Percontohan Desa Antikorupsi yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Banjarnegara. Keterlibatan ini mendorong pemerintah desa untuk menerapkan standar operasional prosedur yang transparan dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), pelayanan administrasi kependudukan, serta program pembangunan fisik maupun non-fisik. Informasi mengenai realisasi APBDes secara rutin dipublikasikan melalui situs resmi desa sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik.
Pemanfaatan teknologi informasi menjadi alat penting dalam tata kelola ini. Desa Darmayasa memiliki situs web resmi yang berfungsi sebagai pusat informasi, menyajikan berita terkini, data desa, laporan keuangan, serta layanan publik lainnya. Keberadaan sistem informasi desa ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan keterbukaan informasi dan mendekatkan pemerintah dengan warganya. Meskipun sempat menghadapi dinamika politik terkait hasil pemilihan kepala desa pada tahun 2024, pemerintah desa bersama tokoh masyarakat menunjukkan kedewasaan dalam menjaga kondusivitas dan memastikan program pembangunan tetap berjalan.
Potensi Ekonomi: Pertanian sebagai Tulang Punggung
Sektor ekonomi Desa Darmayasa secara dominan ditopang oleh pertanian, khususnya budidaya tanaman hortikultura dataran tinggi. Komoditas utama yang menjadi andalan petani setempat meliputi berbagai jenis sayuran seperti cabai, kubis, dan kentang. Hasil bumi ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga dipasarkan ke berbagai daerah di sekitar Banjarnegara, menjadikan Darmayasa sebagai salah satu desa pemasok sayuran yang penting.
Mayoritas lahan di desa ini merupakan tegalan atau kebun yang dikelola secara intensif oleh masyarakat. Sistem pertanian yang berjalan sudah cukup maju, meskipun masih banyak petani yang berstatus sebagai buruh di lahan milik orang lain. Tantangan utama yang dihadapi sektor ini ialah fluktuasi harga komoditas dan ketersediaan sarana produksi pertanian (saprodi).
Menyadari tantangan tersebut, inisiatif untuk memperkuat kelembagaan ekonomi lokal mulai digulirkan. Salah satunya ialah pembentukan "Koperasi Desa Merah Putih" pada pertengahan tahun 2024. Pendirian koperasi ini diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan permodalan, pemasaran hasil panen, dan penyediaan saprodi dengan harga yang lebih terjangkau bagi petani. Koperasi ini dirancang untuk beroperasi berdasarkan asas kekeluargaan, sejalan dengan amanat konstitusi untuk membangun perekonomian nasional yang berkeadilan.
Kendati demikian, salah satu fasilitas vital yang hingga kini belum dimiliki desa yakni pasar desa permanen. Ketiadaan pasar membuat para petani dan pedagang lokal harus menempuh jarak sekitar 4 kilometer untuk mencapai pasar terdekat. Hal ini tentu menjadi salah satu kendala dalam rantai pasok dan efisiensi ekonomi. Pembangunan pasar desa di masa depan dipandang sebagai sebuah kebutuhan strategis untuk memacu pertumbuhan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Pembangunan Infrastruktur dan Aksesibilitas
Peningkatan infrastruktur, terutama yang berkaitan dengan konektivitas, menjadi salah satu prioritas pembangunan di Desa Darmayasa. Langkah signifikan dalam upaya ini terwujud dengan diresmikannya Jembatan Kali Bojong pada Oktober 2020 oleh Bupati Banjarnegara saat itu, Budhi Sarwono. Jembatan ini memiliki nilai strategis karena menghubungkan wilayah Kecamatan Pejawaran dengan Kecamatan Pagentan.
Sebelum dibangun secara permanen, jembatan tersebut sempat ambrol akibat gerusan air sungai yang deras, menyebabkan terhambatnya jalur transportasi dan aktivitas ekonomi masyarakat. Pembangunan kembali jembatan ini menjadi jawaban atas kebutuhan mendesak warga, mempermudah mobilitas orang dan barang, serta secara langsung memperlancar distribusi hasil pertanian dari Darmayasa ke pusat-pusat pasar.
Selain infrastruktur fisik, pemerintah desa juga berinvestasi dalam infrastruktur digital. Optimalisasi situs web desa terus dilakukan sebagai sarana komunikasi dan pelayanan. Melalui platform ini, warga dapat mengakses informasi penting tanpa harus datang langsung ke kantor desa. Berbagai pengumuman, mulai dari imbauan kewaspadaan terhadap penipuan hingga laporan realisasi program pembangunan, disebarkan secara cepat dan luas.
Meski demikian, potensi wisata di Desa Darmayasa tercatat belum tergarap secara formal. Berdasarkan informasi dari portal resmi desa, belum ada titik wisata alam maupun buatan yang didaftarkan atau dikembangkan secara khusus. Ini menandakan bahwa fokus pembangunan saat ini masih terkonsentrasi pada penguatan fondasi ekonomi melalui pertanian dan perbaikan infrastruktur dasar. Namun dengan bentang alam dataran tinggi yang indah, potensi pengembangan agrowisata di masa depan tetap terbuka lebar sebagai diversifikasi ekonomi desa.